Senin, 08 April 2013

TATA LETAK HALAMAN (Page Layout)


Oleh : Badar Kumeira

"Informasi tidak dapat dibiarkan hanya untuk menyebar disekitar layar. Informasi haruslah diletakkan dalam konteks yang telah dibingkai pada windows dan panel yang terintegrasi secara konsisten dan jelas ke jaringan yang mendasarinya. "
Tata letak halaman semestinya harus mampu mengakomodir kepentingan estetika. Seperti masalah teknis termasuk seberapa besar  file kita gunakan.
Dalam mengatur artistik media yang baik, kita semestinya memperhatikan bagaimana kita mengatur teks, gambar dan ruang kosong pada halaman untuk membuat area fokus. Untuk mendesain sebuah Web masalah teknis dan estetika secara khusus erat digabungkan. Kita tidak bisa merancang sebuah Web yang menarik tampa memahami bagaimana mengatur tata letak halaman dan urusan teknis lainnya.
Oleh karena itu, pada bagian ini kita akan membahas terlebih dahulu tentang masalah teknis dan setelah itu barulah kemudian kita akan membahas tentang masalah estetika.


A.     Pertimbangan Teknis
Untuk mengatasi masalah teknis, kita harus menentukan terlebih dahulu segala sesuatu yang kita ketahui tentang calon pengunjung kita seperti yang telah dibahas dalam Bab 2 yaitu sebagai berikut :
·      Seberapa cepat kemampuan komputer pengunjung kita dan koneksi internet yang dimilikinya, serta seberapa cepat server yang kita miliki?
·      Apa resolusi layar yang pengunjung kita gunakan?
Faktor-faktor ini akan sangat menentukan seberapa besar file yang bisa diterima dengan baik oleh situs yang kita buat untuk menampilkan ukuran dan resolusi yang kita gunakan dalam situs yang kita buat.
1.  Batasan ukuran file
Semakin besar ukuran total sebuah file, maka akan semakin lama halaman yang diperlukan untuk men-download dan menampilkannya. Perlu diingat bahwa jumlah ukuran file mengacu pada semua file yang membentuk sebuah halaman web, termasuk HTML, CSS eksternal, eksternal JavaScript, gambar, suara dan video. Dari jumlah file tersebut, file HTML, CSS dan Java Script hanya berupa bentuk teks, oleh karena itu file-file tersebut biasanya cukup kompak. Biasanya file seperti gambar, suara dan video yang cukup besar dapat menyebabkan kegiatan mendownload menjadi bermasalah.
Secara luas para ahli tidak setuju dengan aturan tentang seberapa besar ukuran total halaman yang ditetapkan, yaitu kurang dari 20 K perhalaman (termasuk semua file grafis) untuk situs web publik. Aturan 20K hampir tidak mungkin untuk diikuti jika kita memerlukan sebuah situs yang berkualitas grafis yang profesional.
Ketika mempertimbangkan apakah memungkinkan atau tidak untuk menggunakan lebih besar file, kita harus mengetahui seberapa besar pengaruh hal tersebut terhadap audiens kita. Hal ini dikarenakan oleh adanya perbedaan kapasitas komputer dan akses jaringan yang digunakan oleh setiap audiens kita.

2.  Perencanaan untuk Batasan Ukuran File
Berkaitan dengan masalah tentang bagaimana cara mengoptimalkan grafis, pada bagian berikutnya kita akan membahas tentang beberapa petunjuk yang dapat membantu pada awal proyek pembuatan Web, yaitu sebagai berikut :
v Tarik keluar sebagian besar CSS dan JavaScript ke eksternal file.
v Gunakan kembali grafis, audio dan video dari halaman satu ke halaman berikutnya.
v Jangan sembarangan menggunakan grafis, animasi atau suara. Setiap file harus memiliki alasan yang jelas untuk berada di situs.
v Bila memungkinkan gunakan gambar yang memiliki kapasitas lebih kecil, karna men-download gambar yang lebih kecil akan lebih cepat daripada gambar yang mempunyai kapasitas lebih besar.

3.  Ukuran dan Resolusi  Tampilan
Salah satu aspek yang lebih menantang adalah bagaimana merancang halaman web yang membutuhkan perhitungan yang matang dalam menentukan ukuran dan resolusi layar. Resolusi layar diukur dalam satuan pixel. Meski begitu Istilah "resolusi" dapat merujuk pada dua ukuran yang sangat berbeda yaitu sebagai berikut :
Ø Ketinggian dan lebar dimensi layar tampilan secara keseluruhan diukur  dalam satuan pixel. merupakan dimensi standar untuk menampilkan komputer, seperti resolusi 800 x 600 atau Resolusi 1280 x 1024.
Ø PPI (pixel per inch, analog dengan DPI / titik per inci untuk media cetak).
Berikut ini adalah ringkasan dari interaksi umum untuk resolusi dan ukuran layar :
ü Rendahnya sistem resolusi dan/atau besarnya layar yang ditampilkan menghasilkan teks dan gambar yang lebih besar.
ü Tingginya sistem resolusi dan/atau kecilnya yang ditampilkan menghasilkan teks dan gambar yang lebih kecil.

4.  Ukuran Halaman
Kita telah melihat bahwa ukuran layar dan ukuran elemen pada halaman sangat bervariasi, tergantung pada sistem pengunjung. Meskipun demikian, kita masih harus memutuskan ukuran standar untuk halaman di situs kita. Sebuah layar dengan lebar 800 pixel adalah ukuran yang paling aman untuk sebagian besar publik dalam mengakses situs web.
Untuk saat ini sebaiknya kita menggunakan ukuran 800 pixel sebagai ukuran karena alasan berikut:
v Ukuran 800 pixel adalah ukuran halaman yang paling umum di situs web saat ini.
v Ukuran 800 pixel dapat diakses oleh hampir semua orang.
v Ukuran 800 pixel dapat melayani pengguna yang ingin memiliki beberapa jendela terbuka secara bersamaan.

5.  Halaman untuk dicetak 
Jika kita ingin memastikan bahwa pengunjung dapat dengan aman mencetak seluruh halaman di browser orientasi potret, maka kita harus mengurangi ukuran halaman menjadi lebih kecil yaitu dengan ukuran 535 pixel horizontal. Sayangnya ukuran 535 pixel hanya meninggalkan sangat sedikit ruang untuk kita.

6.  Peralatan dalam Tata Letak Halaman
a.  Frames (Bingkai)
Penggunaan frame (bingkai) harus dihindari kecuali jika kita memiliki beberapa alasan yang luar biasa untuk menggunakannya. Kita telah melihat frame dalam bab Navigasi, jadi kita tidak akan meninjau masalah frame terlalu jauh di sini.
b.  Tabel
Sebuah tabel tidak lebih dari grid dua dimensi di mana kita dapat mengatur elemen.
Berikut adalah beberapa petunjuk tentang bagaimana bangunan sebuah tabel :
Ø Sel ditumpuk satu di atas sel yang yang lain sehingga membentuk sebuah kolom.
Ø Sebuah baris tabel atau sel tidak dapat menjadi ukuran lebih kecil daripada elemen terbesar yang dikandungnya.
Ø Jika kita mengalami kesulitan dan berusaha untuk mendapatkan satu tabel untuk mengakomodir tata letak untuk keseluruh halamannya. Maka kita bisa menggunakan tabel independen sebagai gantinya dengan mengakhiri salah satu sebelum memulai yang berikutnya, dengan masing-masing tabel mengelola bagian tata letak yang berbeda.
Ø Tabel yang bersarang dalam tabel sering menjadi sebuah masalah yang membingungkan para pemula, untuk memecahkan masalah tersebut.  Maka kita dapat gunakan Tabel Nest jika memang sudah tidak ada cara yang lebih mudah untuk mengerjakannya.
Ø Tempatkan lebar sel hanya pada satu baris dari tabel.

c.  Tag <div>
Sebuah tag <div> hanyalah sebuah kotak yang mengelilingi konten sehingga kita dapat menjadikan konten tersebut sebagai sebuah unit untuk alasan penempatan dan format. Misalnya kita bisa membungkus gambar dan teks yang menyertainya di <div> dalam rangka untuk mengelilingi unit dengan perbatasan umum dan warna latar belakang yang sama, atau untuk menempatkan seluruh kontainer di lokasi c spesifik pada halaman. Lihat sidebar untuk meninjau tag <div> dan atributnya.
Contoh tag <div>

d.  Tabel vs <div> s
Hambatan utama sekarang untuk mengganti tabel dengan <div> s adalah bahwa kadang-kadang membuat berbagai browser dan posisi mereka sedikit berbeda. Sebaik-baiknya <div> s bagaimanapun  kita tidak bisa mengabaikan tabel hanya karena <div> s merupakan alat baru yang menyenangkan. Tabel hampir anti peluru di semua browser, Selain itu ada beberapa masalah yang pada dasarnya lebih mudah untuk dipecahkan dengan tabel dibandingkan dengan <div> s. Misalnya, gambar irisan sangat mudah untuk berkumpul kembali dalam sebuah tabel, tetapi tidak begitu mudah dengan <div> s. Intinya adalah dengan menggunakan kedua-duanya secara bersamaan yaitu tabel dan <div> s adalah merupakan solusi cerdas dalam menata sebuah situs web.

e.  Adobe Flash
Adobe Flash dapat digunakan untuk membuat seluruh situs, bukan hanya untuk animasi. Sekilas situs menggunakan HTML hanya cukup untuk menanamkan file Flash. Flash membuat segala sesuatu yang lain yaitu dari gambar ke teks ke link navigasi ke data ditarik keluar dari database server-side.

B.    Masalah Estetika
1.  Mengisi Tampilan Windows (jendela)
Secara umum ada dua komponen yang mesti diperhatikan dalam mengisi tampilan Windows dalam menata halaman dari sebuah Web, dua komponen tersebut adalah Tata letak solid dan Tata letak liquid, berikut adalah penjelasan dari keduanya.

a.  Tata Letak Solid (padat)
Dengan tata letak yang solid (kadang-kadang juga disebut dengan tata letak es), kita bisa merancang halaman agar sesuai dengan ukuran jendela terkecil yang kita harapkan pengunjung tetap bisa menampilkannya, disamping itu kita juga bisa mengisi latar belakang jendela yang lebih besar dengan warna atau gambar.


 

b.  Tata Letak Liquid (cair)
Dengan Tata letak Liquid (cair) kita bisa merancang halaman secara otomatis untuk mengembang dalam mengisi semua yang tersedia dalam Layar luas, tata letak Liquid (cair) menggunakan <div> s diupgrade atau <table> s.



2.   Membangun Blok Tata Letak Halaman
a.  Garis (Line)
Garis dapat membagi, menghubungkan, menghias, mengatur dan mengisi blok tata letak halaman. Misalnya, horisontal dan aturan vertikal (garis) dapat membagi halaman atau menghubungkan dua bagian halaman bersama-sama. Garis dapat membedakan dan menggambarkan suatu objek, seperti bentuk garis yang terlihat (dengan warna yang berbeda dari objek) atau tersirat (dengan warna yang sama seperti objek).

b.  Shape
Shape yang digunakan dalam sebuah halaman berupa blok elemen yang biasanya berisi warna-warna kabur yang kemudian menjadi latar teks adalah merupakan salah satu unsur yang penting diperhatikan dalam membangun blok tata letak halaman. Hal ini dikarenakan begitu pentingnya fungsi shape dalam memberikan penekanan terhadap informasi-informasi penting yang disediakan dalam halaman situs web yang kita buat. Melalui penggunaan shape yang baik setiap informasi penting akan lebih mudah ditemukan dalam halaman web yang kita sajikan sehingga informasi penting yang ingin kita sampaikan bisa diserap dengan sempurna oleh para pengunjung situs web kita.

c.  Warna
Warna adalah alat yang paling kuat untuk menyampaikan informasi secara khusus. Ada perberbedaan suasana hati yang terjadi akibat warna yang digunakan.
Tak dapat disangkal, skema warna membangkitkan suasana hati yang berbeda, sehingga penggunaan warna secara terampil merupakan hal yang sangat penting. Permasalahan tentang warna tidak akan kita bahas terlalu jauh pada pembahasan kali ini, karna masalah warna akan dibahas pada pembahasan berikutnya.

3.  Harmonisasi Visual
a.  Teknik untuk Memberikan Harmony Visual
Berikut ini adalah beberapa teknik yang bisa digunakan dalam memberikan Harmonisasi Visual.
·       Batasi jumlah elemen pada halaman.
Hilangkan teks dan grafis yang tidak mempunyai kontribusi penting terhadap tujuan situs. hindari terlalu banyak informasi pada halaman karna hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan dan membuat pengunjung situs kita menjadi bosan.
·       Pengulangan elemen.
Pengulangan elemen seperti bentuk, ukuran, proporsi, warna atau tata letak mempunyai peran yang tak kalah penting, karna dengan melakukan pengulangan elemen kita bisa menciptakan kesinambungan visual dalam sebuah situs.
·       Ulangi tata letak halaman standar di seluruh situs.
Untuk memfasilitasi kontinuitas, pengulangan tata letak halaman standar mesti harus tetap digunakan, hal ini berkenaan dengan kenyamanan dan kemudahan pengunjung untuk mengakses setiap informasi yang kita sediakan dalam situs yang telah kita buat.
·       Sejajarkan berbagai elemen.
Sebisa mungkin sejajarkan berbagai elemen dalam halaman. Hal ini berkenaan dengan keindahan halaman dan kenyamanan pengunjung yang akan melihat dan menggunakan berbagai konten yang ada dalam situs yang telah kita buat.

·       Potongan informasi yang berhubungan.
Mengorganisir berbagai elemen halaman yang berhubungan menjadi sebuah potongan adalah merupakan salah satu harmonisasi visual yang akan disukai oleh pengunjung. Kemudahan dan kenyamanan pengunjung dalam mengakses informasi yang terkait dengan topik yang sedang dikunjungi adalah alasan kuat tentang perlunya membuat potongan informasi yang berhubungan dalam sebuah situs.
·       Memanipulasi kontras untuk membuat hirarki visual.
Kontras merupakan alat utama untuk menciptakan stimulasi visual dan menciptakan penekanan informasi sehingga melalui penekanannya akan tampak sebuah hirarki secara visual dalam sebuah situs yang kita buat.
·       Menyediakan Ruang Putih (Tidak yang tidak terpakai).
Sediakan cukup ruang putih (ruang yang tidak terpakai, juga disebut ruang negatif) dalam menata halaman situs. Ruang putih sangat memberikan pengaruh terhadap pandangan mata, karna melalui adanya ruang putih yang disediakan  pengunjung akan semakin nyaman dalam memperhatikan halaman yang kita sediakan karna ketersediaan ruang putih tidak ubahnya seperti sebuah "ruang bernapas" dalam sebuah halaman sehingga halaman yang kita buat tidak akan terlihat menyesakkan dan sempit. Disamping itu ruang putih juga berfungsi untuk membuat fokus perhatian pengunjung terhadap informasi dalam halaman yang kita buat menjadi lebih baik.
·       Memanipulasi keseimbangan visual.
Keseimbangan visual mengacu pada penempatan item pada halaman. Kecerdasan kita dalam menempatkan item dalam sebuah halaman baik itu teks, gambar dan warna dalam komposisi yang tepat akan membuat sebuah harmonisasi visual yang seimbang, sehingga tampilan halaman yang kita buat akan menjadi lebih menarik.

·       Memilih pusat komposisi.
Memilih pusat komposisi yang tepat dalam menata halaman adalah salah satu teknik yang cerdas untuk membuat sebuah halaman menjadi menarik. Pemusatan posisi terhadap sebuah informasi penting dalam sebuah halaman akan menjadi sebuah harmonisasi yang kuat dan menarik untuk diperhatikan.
Contoh gambar dengan menggunakan pemusatan posisi
·       Menggunakan ukuran persegi panjang golden-mean.
Sebuah persegi panjang golden-mean memiliki lebar dengan perkiraan rasio 1 dan panjang 1,6. Membentuk halaman dengan ukuran rasio seperti persegi panjang golden-mean akan membuat halaman menjadi lebih menyenangkan dan mempunyai fokus yang baik.
·       Melengkapi tata letak  (hanya untuk tampilan dengan bentuk persegi panjang).
Seperti yang sebelumnya kita bahas tentang halaman dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran rasio golden-mean, maka kita akan menemukan beberapa ruang yang perlu dilengkapi agar tampilan halaman bisa menjadi lebih menarik. Hal ini bisa kita lakukan dengan mengatur kecerahan warna latar dan penempatan gambar atau fitur yang tepat pada bagian yang akan dilengkapi.

b.  Menyeimbangkan hal-hal yang mencolok
Kontinuitas memang penting untuk memperlihatkan identitas dan keseragaman sebuah situs namun jika terlalu banyak yang monoton, maka hal tersebut akan menjadi sesuatu yang mencolok dan akan membuat pengunjung menjadi bosan, begitupun dengan penggunaan kontras yang berlebihan dan lain sebagainya.
Untuk itu menata penggunaan beberapa teknik dengan baik adalah hal penting demi mendapatkan harmonisasi visual yang lebih maksimal, salah satu cara menyeimbangkan hal tersebut adalah dengan mengkreasikan beberapa fitur yang menarik dalam menata sebuah halaman pada situs yang kita buat, begitupun dengan penggunaan warna dan kontras yang sesuai serta tidak berlebihan.

4.  Memposisikan Elemen Halaman
Pengunjung  web telah menjadi terbiasa dengan konvensi tata letak tertentu, khususnya, pengaturan dengan navigasi utama horizontal di bagian atas halaman dan/atau vertikal di sisi kiri yang dengan pengaturan dalam bentuk huruf  "L" terbalik.
Ada beberapa alasan tentang penggunaan posisi tersebut yang diantaranya adalah :
Ø Daerah atas dan kiri merupakan daerah yang paling sering bahkan selalu ditampilkan beberapa fitur  pada layar setiap pengguna, artinya, daerah ini adalah daerah  yang paling berharga dan merupakan tempat yang paling konsisten terlihat sebagai posisi halaman-halaman penting seperti komponen navigasi dan lain sebagainya.  Jika unsur-unsur yang sama berada dibawah sisi kanan jendela, maka akan lebih baik jika komponen tersebut dipindahkan atau dihilangkan.
Ø Kita telah terbiasa membaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah karna penggunaan huruf alfabet sehingga mata kita telah terlatih untuk melihat terlebih dulu dari pojok kiri.
Penggunaan tampilan tradisional yang membentuk huruf “L” terbalik memang lebih disukai oleh para pengunjung secara umum, khususnya yang telah terbiasa menggunakan penulisan dengan huruf alfabet, namun bukan artinya kita tidak bisa melanggar kebiasaan tersebut, hanya saja kita harus punya cukup keahlian untuk mengkondisikannya dengan baik,karna jika kita melanggar kebiasaan tersebut maka kita harus cukup bisa membuat fitur yang lebih menarik dan menonjol, tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai masalah yang dapat mempengaruhinya.

5.  Unsur-unsur yang wajib diperhatikan pada halaman
Tata letak halaman adalah kerangka visual dimana kita meletakkan konten dan grafis. Untuk itu kerangka visual haruslah mencakup unsur-unsur berikut pada setiap halaman :
§  Logo dan Identitas Perusahaan atau individu pemilik situs.
§  Identitas halaman atau judul.
§  Navigasi utama, termasuk link ke home page (beranda).
§  Navigasi lokal (jika diperlukan) untuk membuka sub-halaman.
§  Sebuah footer standar, jika sesuai. Sebuah footer mungkin memberikan informasi hak cipta, tanggal update terakhir, atau link ke privasi dan pemberitahuan hukum.

6.  Home Page (Beranda)
Home page (Beranda) adalah merupakan halaman yang paling penting dan berharga dalam sebuah situs, beranda harus berfungsi sebagai daftar isi untuk situs secara keseluruhan, serta menunjukkan bagaimana caranya untuk mengakses konten yang ada dalam situs yang kita buat. Beranda tidak boleh mengandung unsur-unsur yang tidak memiliki relevansi dengan situs secara keseluruhan.

C.    Storyboard: Sketsa layout
Sebelum masuk pada proses digital yang kemudian disebut Storyboard, maka terlebih dahulu kita harus merancang sketsa layout dengan tulisan tangan diatas kertas dan setelah rancangan telah mencapai final barulah kita masuk pada proses digital yang penetapan tata letak, pewarnaan dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa metode yang bisa digunakan dalam proses Storyboard.

1.  Menggunakan program editing gambar untuk Membuat sebuah Comp
Secara umum desainer web biasanya lebih memilih sketsa comp dalam program editing gambar, daripada menciptakan suatu kerangka HTML halaman. Sketsa cara ini seringkali lebih cepat daripada menulis HTML, dan menyediakan lebih banyak kebebasan.

2.  Menggunakan HTML untuk Membuat sebuah Comp
Meskipun agak lebih memakan waktu daripada membuat sketsa dalam program editing gambar, namun metode ini biasanya dilakukan oleh para desainer web berdasarkan pada realitas apakah HTML bisa bekerja dengan baik atau tidak dalam membuat sebuah comp.

3.  Halaman Template
Ada dua cara untuk membangun template:
§  Membuat dan menyimpan halaman HTML standar yang mengandung unsur-unsur tata letak, tetapi tidak ada konten dan secara manual copy halaman kosong ke dalam editor HTML setiap kali Anda menambahkan halaman baru ke situs.
§  Gunakan template-creation yaitu fitur yang dibangun untuk pengembangan pada lingkungan yang lebih luas seperti Dreamweaver. Pembuatan template dimulai seperti halaman web biasa, namun kita bisa tentukan beberapa daerah dari halaman template untuk diproteksi (modifikasi hanya mampu dilakukan dari dalam template).

D.    Page Layout dan Aksesibilitasnya
Membangun tata letak halaman sehingga halaman dapat diakses adalah salah satu hal yang sangat menantang bagi para desainer web. Beragamnya calon pengunjung yang akan mendatangi situs yang akan dibuat, mengharuskan para desainer harus mempunyai keahlian tinggi. Minsalnya seperti masalah perbedaan komputer dan akses jaringan antara setiap pengunjung dan juga desainer yang akan mempengaruhi aksesibilitas pengunjung terhadap situs, belum lagi permasalahan tata letak seperti tabel yang sulit dibaca oleh pengunjung tunanetra yang biasa mengakses dengan menggunakan layar baca.
Setiap permasalahan tersebut harus mampu dipecahkan oleh para desainer web agar aksesibilitas situs web tetap bisa terbaca dengan baik oleh para pengunjung. Tentu saja melalui beberapa keahlian yang memadai.



DAFTAR PUSTAKA

Penny McIntire. 2008. Visual Design for the Modern Web. USA : New Riders

1 komentar: